Tuesday, August 9, 2011

GUITAR 101 part 3: Building Guitar----Spare Parts: Bridge


Kalo gitar diumpakan senjata, maka spare part adalah amunisinya. Gak perduli gitarmu beli di toko, atau custom di luthier, spare part adalah hal penting yang harus kamu perhitungkan juga. Karena spare part ini berpengaruh besar dalam hal sound gitar kamu secara keseluruhan.

Secara garis besar, spare part bisa terbagi dalam: Bridge, Pick up, fret, machine head/tuning post, dan potensiometer. Kita bahas Bridge dulu ya. Pembahasan tentang pickups saya bikin dalam artikel tersendiri supaya lebih seru.

Ini termasuk faktor penting dalam sebuah gitar. Bridge adalah tempat dimana senar gitar dipasang dibagian body. Pada bridge ada bagian bernama saddle, atau sadel. Saddle ini lah tempat terpenting dari sebuah bridge. Ia adalah tempat dimana senar bersentuhan langsung dengan bridge. Dari saddle ini getaran dari senar menyebar ke seluruh bridge.

Bahan dari bridge sangatlah berpengaruh. Ambil contoh kalo bridgemu terbuat dari kayu, pasti sound yang dihasilkan akan berbeda dengan bridge yang terbuat dari besi. Masing-masing bahan memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Umumnya bridge yang ada di pasaran adalah die-cast bridge. Die-cast ini dibuat dengan cara memasukkan metal cair ke cetakan yang berbentuk bridge. Sedangkan yang bukan Die-cast menggunakan logam utuh, buakn cair, yang kemudian dibentuk menjadi bridge.

Bahan yang bukan die-cast antara lain adalah Brass [kuningan], dan Steel [baja]. Bahan bridge dari brass akan menghasilkan sustain yang asik, tapi lebih berat daripada steel. Sedangkan bahan steel memberikan kekuatan, daya tahan, dan juga tone yang jelas.

Itu baru bahan aja. Sedangkan model dan tipe bridge itu macam-macam. Ada yang model strat, tele, Gibson Tune-O-Matic, Bigsby, dan Floyd Rose. Masing-masing pengaruh juga ke sound. Tapi ya emang gak terlalu pengaruh banget sih. Tapi ada beberapa ahli gitar yang bilang mereka bisa dengerin bedanya.

Contoh aja, misalnya kamu pengen gitar dengan body telecaster, tapi kamu pengen bridgenya model Gibson. Ya asik-asik aja tuh. Atau kamu pengen pasang bridge model Bigsby, yah tambah keren sebenarnya. Cuma, katanya kalo kamu ganti bridge, sound gitar telecaster mu akan kehilangan sound khas tele-nya. Tapi jika kamu gak terlalu mencari sound tele, dan lebih perduli pada penampilan, maka itu semua ya asik-asik aja. Malah kamu bisa menemukan sound unik yang bisa jadi ciri khasmu sendiri.

Yang paling ekstrim adalah jika kamu memakai bridge model Floyd Rose. Model ini dikenal dengan nama floating bridge atau juga tremolo up-down. Menggunakan bridge model beginian pasti akan merubah sound gitar kamu, karena ada bagian body yang harus dibuang supaya bridge ini bisa dipasang. Tapi hasilnya, banyak teknik-teknik menggila yang bisa kamu lakukan. Coba deh dengerin semua album Eddie Van Halen atau Stevie Vai. Banyak bangat teknik asik yang bisa dimainin dengan bridge ala Floyd Rose.

Ingat juga, kalo kamu mau pasang Floyd Rose kamu juga harus memasang Locking Nut nya juga, karena kalo gak gitu gitar kamu akan fales gak karuan-karuan. Perhatikan baik-baik apakah nut gitar kamu yang sekarang bisa diganti ama yang tipe Locking Nut.

Perhatikan juga radius neck gitar kamu. Ukuran standar agar bisa pasang Floyd Rose adalah 12''. Kalo gak sesuai akan terjadi fret-buzz [suara ngepret di fret] dimana-mana. Nah sebelum kamu pasang Floyd Rose perhatikan banget ya unsur ini, karena bisa bahaya buat kenyamanan bermain kamu sendiri.

So, pikir-pikir dulu yaaaa!

No comments:

Post a Comment