Beberapa hari yg lalu TV One sempat membahas ini, saya teringat lagi dengan cerita Layla Majnun. Ini adalah cerita klasik timur tengah, yang hampir mirip ama Romeo and Juliet. Saking terkenalnya sampai dijadiin lagu oleh eric Clapton yang judulnya "Layla". Sebenarnya ini adalah kisah nyata, namun kemudia timbul banyak versi dan adaptasi. Salah satu adegan dalam versi yang paling aku suka ceritanya begini:
Di jaman dahulu kala ada seorang cowok bernama Majnun, yang jatuh cinta dengan seorang cewek bernama Layla. Sayangnya mereka berasal dari keluarga yang bermusuhan. Layla pun tidak suka dengan si Majnun. Tapi si Majnun tetap mencoba mendapatkan cinta Layla.
Suatu hari di rumah Layla diadakan jamuan makan. Keluarganya yg memang kaya raya, mengadakan syukuran. Layla sendiri yang mebagi-bagikan makanan. Antrian begitu panjang, tapi Layla dengan sabar menuangkan makanan ke piring2 orang yang mengantri itu.
Begitu tau kalo di rumah Layla ada acara, si Majnun datang dan ikutan antrian juga. Antrian panjang banget, dan si Majnun senang sekali bisa melihat Layla dari jauh saking panjangnya antrian. Lama2 antriannya semakin dekat, dan dekat. Akhirnya bertemu juga Majnun dengan Layla.
Begitu melihat wajah Majnun, serta merta Layla membanting piring yang disodorkan Majnun. Layla marah-marah dan dengan muak ia menyuruh Majnun pergi dari situ. Seluruh orang kampung yang mengetahui latar belakang mengapa Layla ngamuk-ngamuk, tertawa saja. Mereka merasa Majnun terlalu menggilai Layla dan tidak mengerti kalo Layla tidak suka padanya.
Begitu piring dibanting, dan semua orang yang berada disana menertawakannya. Majnun malah tersenyum senang. Wajahnya sumringah. dan dia terlihat bahagia sekali. Salah satu tamu yang ada di sana merasa penasaran, lalu bertanya kepadanya:
"Hai Majnun, mengapa kau tertawa senang? tahukah kamu semua orang disini menertawakan nasib cintamu yang sial, dan kebodohanmu? apakah kau tidak marah dan malu piringmu dibanting oleh Layla?
Majnun menjawab. "Aku tahu kenapa Layla membanting piringku. Ia menginginkanku agar mengantri ulang lagi. Agar aku bisa melihat wajahnya dari kejauhan. Agar aku bisa bertemu dengannya lagi,,,,,,"
That's my friends, is a true love,,,,,
Kok, ngeri, ya. Ini mirip yg terjadi pada tokoh utama Love at The Times of Cholera.
ReplyDeleteIy,,,bagus tuh Cholera.
ReplyDeleteBtw, ada yg bilang Layla Majnun ini yang menginspirasi penulisan Romeo and Juliet,,,