Tuesday, August 9, 2011

GUITAR 101 part 2: Building Guitar----Wood


Di artikel pertama, kita sudah membahas faktor-faktor yang harus kamu pertimbangkan untuk membeli gitar. Tapi kalo kamu bosen dengan gitar-gitar yang ada di toko, dan pengen bikin gitar kamu sendiri, maka ada beberapa faktor juga yang harus kamu perhatiin. Faktor-faktor itu hampir sama dengan saat kamu membeli gitar yang udah ada di toko. Tapi kali ini kamu harus lebih teliti, dan lebih detail. Faktor-faktor itu meliputi bentuk dan bahan untuk body, dan neck. Selain itu juga spare partnya yang meliputi bridge, pickups, dan lain-lain.

Untuk bentuk body sebenarnya bebas-bebas saja. Kamu bisa pilih model apa saja sesuai keinginan kamu. Tentu saja sebelumnya kamu harus menemukan Luthier [pengrajin gitar] yang handal dan berpengalaman. Luthier yang sakti, biasanya bisa bikin gitar model apapun. Kalo sudah ketemu luthier macam begini, maka keinginan kamu untuk bikin body model apa saja sudah kesampaian.

Sekarang yang kamu harus pikirkan adalah, apakah body yang kamu sukai itu cocok dengan musik yang kamu mainkan?. Gak cocok pun sebenarnya sah-sah saja. Itu hak kamu kok. Cuma rasanya berat untuk dibayangkan ada orang main Jazz pake gitar lancip-lancip model Jackson. Atau orang main metal pake gitar hollow body ala Gibson ES 335. Mengenai bentuk body ini udah aku ulas di artikel pertama.

Sekarang, artikel kali ini hanya akan membahas bahan kayu dulu. Pembahasan mengenai spare part akan kita bahas di artikel berikut.

Ada banyak banget kayu yang bisa dijadiin gitar. Tapi gak semua kayu bisa jadi gitar, dan menghasilkan soud gitar yang enak. Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam memilih jenis kayu, yaitu:

  1. Tampilan
    Setiap potongan lembaran kayu itu berbeda dan unik. Bahkan dalam satu spesies yang sama, setiap potongannya akan berbeda satu sama lain. Pola garis kayu, warna, berat, dan kerapatannya semua berbeda secara alami. Ini tidak berarti satu potongan kayu lebih baik daripada potingan kayu yang lain. Mereka hanya berbeda dan unik. Pilihlah tampilan yang paling cocok dengan selera kamu. Kadang-kadang ada kayu yang tampilannya bagus, tapi soundnya jelek. Untuk menyiasatinya, kita bisa menggunakan 'laminate top'. Laminate top adalah sebuah lapisan tipis yang ditempelkan diatas body utama gitar. Cara ini gak akan terlalu merubah sound gitar jika kayu top nya tipis. Biasanya juga disebut veneer.
  2. Berat
    Karakter sound kayu berbeda banget antara jenis/spesies, berat, dan kerapatan struktur kayunya. Secara umum, kayu yang berat akan mempunyai sustain yang bagus dan memiliki artikulasi sound yang bright, yang cocok dipakai untuk Bass. Kayu yang ringan, mungkin bagus buat 'punggung', tapi menghasilkan sound yang kurang jelas artikulasinya dan agak muddy, terutama jika menggunakan humbucker. Nah, kayu yang beratnya menengah lah yang secara umum dipakai untuk gitar. Untuk kayu yang berat, kita mungkin bisa berkompromi dengan membuat lubang di dalam body. Atau yang dikenal dengan istilah Chambered, dan juga hollow [perbedaannya akan dibahas di artikel yang lain]
  3. Harga
    Biasanya sih, semakin bagus sebuah kayu harganya semakin mahal. Begitulah dunia, kawan-kawan,,,.

Nah setelah kamu tahu faktor-faktor apa saja yang harus kamu perhatiin, berikut ini adalah jenis-jenis kayu yang umum dipakai untuk membuat body dan neck gitar:


Alder [Alnus Rubra]
Alder sangat sering dipakai untuk body karena ringan, dan suaranya yang 'penuh'. Karakter 'grain kayunya membuat kayu ini gampang untuk diwarnai. Warna asli Alder adalah light tan [coklat muda] dengan sedikit garis kayu [kadang juga gak ada garisnya sama sekali]. Alder ini cocok banget kalo pake finishing sunburst atau warna-warna yang solid. Karena karakteristiknya yang oke, serta harganya yang murah, Alder adalah kayu yang paling populer untuk gitar. Kayu ini sudah menjadi 'kayu utama' dari pabrikan Fender selama bertahun-tahun. Karakter soundnya bahkan sudah melegenda.



Ash [Fraxinus Americana]:
Ada dua type umum untuk kayu Ash: Northern Hard Ash/Ash utara, dan Southern Soft Ash/Ash selatan. Sesuai namanya, Ash utara itu karakter kayunya lebih keras. Sedangkan Ash selatan yang juga dikenal dengan nama Swamp Ash, lebih soft.

Ash utara ini sangat keras, berat, dan padat. Kepadatan kayu ini menghasilkan tone yang bright dan sustain yang panjang, sehingga kayu ini lumayan populer juga. Warna asli kayu ini agak Cream. Tapi kadang-kadang ada sedikit garis kayu berwarna pink dan coklat. Walaupun struktur kayunya padat, kayu ini memiliki 'pori-pori' grain yang lumayan terbuka sehingga memerlukan banyak cat untuk menutupinya.

Ash selatan, atau Swamp Ash, adalah kayu yang sangat populer juga untuk gitar. Kayu ini sangat ringan, sehingga mudah dibedakan dengan Ash utara. Banyak dari Fender stratocaster buatan tahun 50an menggunakan kayu ini. Warnanya yang Creamy serta pori-porinya, membuat kayu ini paling cocok menggunakan finishing yang Clear. Kayu Swamp Ash ini adalah kayu paling populer setelah Alder, karena karakter soundnya yang seimbang antara Bright dan Warm.

Kebetulan saya memilih kayu Swamp Ash untuk gitar terbaru saya. Alasannya? Keren aja. Hehe


Basswood [Tilia Americana]
Basswood adalah kayu yang ringan. Warna aslinya agak putih, tapi kadang sedikit hijau. Ini kayu yang pori-pori grainnya lumayan tertutup, tapi membutuhkan banyak cat untuk finishing. Kayu ini gak cocok untuk finish yang clear, karena tidak banyak memiliki figur/garis kayu. Basswood lumayan soft, dan agak ringkih. Secara sound, Basswood memiliki tone yang nge-growl, dan warm. Serta memiliki frekuensi Mid yang bagus. Makanya kayu ini cocok banget buat para shredder tahun 80an. Nah, jadi kalo kamu pake kayu ini, kamu termasuk kategori shredder 80'an [just kidding].


Bubinga [Guibourtia Demeusei]
Kayu ini sangat tebal dan kuat. Biasanya dipakai untuk neck bass, dan juga untuk laminations [tops, dan veneer]. Pabrikan Rickenbacker menggunakan kayu ini untuk fretboard, dan pabrikan Warwick menggunakannya untu body. Untuk neck bass, kayu ini menghasilkan sound Mid yang bright dan Low yang tebal. Body gitar yang terbuat dari kayu ini akan terasa sangat berat, tapi bisa menghasilkan sustain selama berbulan-bulan,,,,


Maple [Acer-saccharum dan Acer Macrophyllum]
Maple sangat populer untuk neck dan fretboard. Mudah dikenal dari karakter tone-nya yang bright, pola garis kayunya, serta bobotnya yang tidak terlalu berat. Selain itu kayu ini juga memiliki sustain yang bagus, dan memiliki sound yang 'bite'. Untuk tipe Acer saccharum, sama padatnya dengan Ash utara, tapi lebih gampang untuk difinishing. Sedangkan yang type Acer Macrophyllum lebih soft. Ada beberapa macam jenis Maple, yaitu Flamed maple, Quilted maple, Birds-eye maple, Spalted maple, dan Burl maple. Kayu ini juga tahan banting, kalo-kalo ada yang mau iseng banting gitar,,


Mahogany [Khaya Ivorensis]
Bobot dan ketebalan Mahogany hampir sama dengan maple, tapi kayu ini punya tone yang lebih mellow, soft, dan warm. Sustainnya juga bagus, tapi gak begitu cocok untuk clear finishing. Gitar Gibson Les Paul kebanyakan dibuat dengan menggunakan kayu ini, terutama yang jenis Honduran mahogany.


Poplar [Liriodendron Tulipiferta]
Ini adalah salah satu kayu standar yang juga sering digunakan oleh banyak pabrikan gitar selama bertahun-tahun. Karena warnanya yang agak kelabu/kehijauan, kayu ini hampir selalu menggunakan finishing warna solid. Bobotnya sedikit lebih berat daripada Alder. Secara sound, tone nya pun hampir sama dengan Alder.


Rosewood [Dalbergia...]
Rosewood adalah salah satu kayu dengan bobot terberat untuk gitar. Sound dari kayu ini sangat warm, namun high nya agak 'mendem'. Kayu ini juga agak susah untuk difinishing. Oleh sebab itu sering kali kayu ini digunakan hanya untuk fretboard. Namun ada beberapa orang juga yang menggunakan kayu ini untuk body dan top/veneer. Ada berbagai macam jenis Rosewood, yang paling terkenal adalah Indian Rosewood [Dalbergia Latifolia] yang dipopulerkan George Harrison dengan Telecasternya.


Nah itu sebagian besar kayu yang umum dipakai untuk membuat body gitar dan juga neck. Masih banyak kayu yang lain yang bisa dipake, tapi hasilnya masih belum bisa dipertanggungjawabkan. Jadi lebih baik memilih yang aman-aman saja. Kecuali kalo kamu punya banyak uang yang bisa kamu pake untuk experimen berbagai macam tipe kayu.

Di artikel berikut, kita akan membahas tentang spare part.

No comments:

Post a Comment