Sunday, September 11, 2011

STORIES: Zeitgist part 5


"Dua cara menaklukan dan memperbudak sebuah negara: Dengan pedang atau hutang."
John Adams - | 1735-1826

Berikut ini adalah kisah dari John Perkins, mantan Economic Hitman dan penulis buku “Confession of Economic Hitman”:
“Kami, economic hit men, bertanggung jawab dalam merintis kerajaan global pertama di muka bumi, dan kami melakukannya dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah, kami akan mengidentifikasi negara mana yang punya sumber alam yang diinginkan perusahan kami, misalnya minyak”

“Kemudian mengatur pinjaman luar biasa besar dari Bank Dunia atau salah satu organisasinya. Tapi uang tidak pernah benar-benar diberikan ke negara tersebut. Melainkan ke perusahaan perusahaan milik Negara kami yang membangun infrastruktur di sana. Pembangkit listrik, area perindustrian, pelabuhan, dll”

“Hal-hal yang menguntungkan segelintir orang kaya disana, termasuk perusahaan kami, tapi sebenarnya sama sekali tidak menolong rakyat mayoritas. Bagaimanapun, seluruh rakyat negara itu akan menanggung hutang raksasa. Terlalu besar hingga tak mungkin terbayar, dan itulah rencananya... agar mereka tidak bisa membayar.

Hingga suatu ketika, kami economic hit men mendatangi mereka dan berkata:
"Hei, kamu berhutang uang banyak sekali pada kami. Kamu tidak akan bisa bayar. Jadi jual saja minyakmu dengan sangat murah pada perusahaan kami...izinkan kami membuat basis militer di sini, atau..kirim pasukan kalian untuk membantu kami di negeri  antah berantah, seperti Iraq atau...
dukung kami dalam voting PBB berikutnya...’

Lakukan juga privatisasi perusahaan listrik privatisasi air, dan selokan, kemudian jual lah ke perusahaan Amerika atau perusahaan multinasional lainnya.

Jadi, begitulah rahasianya, dan cara kerja IMF dan World Bank ini sangat tipikal:
Jebak sebuah negara dalam hutang yang begitu besar hingga tak mungkin dibayar, dan kemudian Anda tawarkan utang lagi, dan menimpakan lebih banyak bunga, dan kemudian Anda menuntut apa yang Anda sebut sebagai "persyaratan" atau "pemerintahan yang baik"

yang secara sederhana artinya mereka harus menjual sumberdaya mereka, termasuk sebagian besar layanan sosial, perusahaan vital, dan kadang sistem pendidikan, sistem hukum dan sistem asuransi ke korporasi asing.
Dan hal ini menjadi hantaman yang berlipat-lipat.

Ingat Indonesia di tahun 98?

Saat itu kita terkena krisis ekomomi dan moneter.  Krisis ini membuat kehidupan begitu berat, sehingga kita menyalahkan pemerintah. Mahasiswa lalu turun ke jalan, menuntut agar pemerintah mundur. Lalu saat Soeharto mundur, kira memasuki ere reformasi.

Apa yang terjadi dalam reformasi? IMF menggelontorkan jutaan dollar. Dengan berbagai syarat. Privatisasi sumber daya alam. Masuknya perusahaan-perusahaan raksasa, penjualan asset Negara, dan apakah rakyat Indonesia merasakan hasilnya? Tidak sama sekali.

Yang diuntungkan saat reformasi adalah perusahaan-perusahaan. Kehidupan rakyat Indonesia semakin terpuruk. Koruptor dan polistisi busuk hanya bagian dari mata rantai penindasan dan perbudakan ini. Dan hal ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama di belahan bumi manapun di dunia.

Inilah kesaksian John Perkins lagi:

 [ IRAN 1953 ]
Kemunculan pertama economic hitmen terjadi pada tahun 50an ketika Mossadegh, terpilih secara demokratis di Iran. Dia dianggap sebagai harapan untuk demokrasi di Timur Tengah dan di dunia. Menurut majalah Time, dialah "Man of the year".

Namun satu hal yang ingin dilakukannya adalah melaksanakan gagasan agar perusahaan minyak asing diharuskan membayar pada rakyat Iran lebih banyak dari minyak yang mereka ambil dari Iran hingga rakyat Iran diuntungkan dari minyak mereka sendiri. Kebijakan yang aneh. Tentu kami tidak menyukainya.

Namun kami takut melakukan hal yang biasanya kami lakukan, yaitu mengirim tentara. Jadi, kami mengirim satu agen CIA, Kermit Roosevelt, saudara dari Teddy Roosevelt. Dan Kermit berangkat membawa beberapa juta dolar, yang sangat berpengaruh dan efisien, dan dalam waktu singkat, dia berhasil membuat Mossadeg jatuh.

Dan menjadikan shah of Iran sebagai pengganti, Shah yang menyukai minyak. Dan itu amat sangat efektif.

Saat revolusi Iran Massa tumpah di seluruh Teheran. Para tentara meneriakkan berita Mossadeg menyerah dan rezimnya sebagai diktator virtual telah berakhir. Poster-poster Shah diarak di jalanan, sebagai simpati dan dukungan Kepulangan Shah disambut meriah"

Sementara disini, AS, di Washington orang saling memandang dan berkata:
"Wow, itu gampang dan murah!"

Itu membentuk cara yang sama sekali baru untuk memanipulasi negara, untuk mendirikan imperium. Satu-satunya masalah dengan Roosevelt adalah bahwa dia terdaftar sebagai anggota CIA,  dan jika ia tertangkap, maka kerumitannya akan sangat serius. Jadi, diputuskan untuk menggunakan konsultan swasta, guna menyalurkan uang melalui Bank Dunia, atau IMF, atau salah satu agensi mereka, dan membawa masuk orang seperti kami, yang bekerja pada perusahaan swasta...jadi sekalipun kami tertangkap, tidak akan ada kerumitan pemerintah.

 [ Guatemala 1954 ]
Ketika Arbenz baru menjadi presiden Guatemala, Saat itu Guatemala berada di bawah kendali United Fruit Company,bsebuah korporasi besar internasional. Saat Arbenz berkampanye, ia menggunakan  semboyan: "Kami ingin mengembalikan tanah kepada rakyat."

Dan ketika dia berkuasa, dia benar-benar melaksanakan semboyan itu, mengembalikan tanah kepada rakyat. United Fruit tidak sangat tidak menyukainya, lalu mereka menyewa perusahaan humas (Public Relation), meluncurkan kampanye raksasa di Amerika Serikat untuk meyakinkan masyarakat AS, pers AS dan kongres AS, bahwa Arbenz adalah boneka Soviet.

Bahwa jika kami membiarkannya berkuasa, Soviet akan menancapkan kukunya di belahan bumi tersebut. Pada saat itu terjadi ketakutan hebat di benak setiap orang, ketakutan terhadap teror merah, teror komunis.

Sehingga, untuk mempersingkat cerita, hasil kampanye PR ini adalah komitmen dari CIA dan militer untuk menyingkirkan Arbenz. Dan kami berhasil. Kami kirim pesawat, kami kirim tentara, kami kirim agen Jackals (pembunuh), kami kirim semuanya untuk membuat dia keluar dari sana. Dan kami berhasil.

Segera setelah Arbenz dicopot dari posisinya, orang baru yang menggantikannya mengembalikan semua untuk kepentingan korporasi internasional, termasuk United Fruit.

 [ Ekuador, 1981 ]
Ekuador diperintah diktator pro-AS selama bertahun-tahun, dan relatif brutal. Kemudian diputuskan untuk menyelenggarakan pemilu yang benar-benar demokratis.  Jaime Roldos mencalonkan diri, dan tujuan utamanya sebagai presiden adalah menjaga sumberdaya Ekuador untuk digunakan demi kepentingan rakyat.

Dan dia menang telak. Dengan suara yang lebih banyak siapapun yang pernah dipilih di Ekuador. Dan dia mulai menerapkan kebijakan-kebijakannya. Mengawasi dengan ketat agar keuntungan dari minyak dipergunakan untuk rakyat.

Dan kami di Amerika tidak menyukai hal ini.

Saya dikirim ke sana sebagai salah satu Economic Hitman untuk mengubah Roldos. Untuk mengkorupnya. Menjadikannya sama dengan yang lain... Untuk “menyadarkannya”..
Saya bilang kepadanya: “Oke, Anda sekeluarga bisa sangat kaya jika Anda mainkan permainan kami. Tapi jika Anda terus menjalankan kebijakan yang Anda janjikan, Anda akan tersingkir...Dia tidak mendengarnya...Dan dia dibunuh...

Pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Begitu pesawat jatuh, seluruh wilayah sekitarnya dijaga ketat. Yang boleh masuk hanyalah orang-orang dari pangkalan militer AS terdekat dan beberapa prajurit militer Ekuador.

Ketika investigasi diadakan, dua orang saksi kunci tewas dalam kecelakaan sebelum mereka sempat bersaksi Dan banyak sekali hal aneh terjadi pada masa pembunuhan Jaime Roldos.

Saya, seperti juga mereka yang berminat terhadap kasus ini, sangat yakin bahwa semua adalah pembunuhan. Dalam posisi saya sebagai economic hitman, saya tahu sesuatu akan terjadi pada Jaime mungkin kudeta, pembunuhan atau semacamnya, tapi dia akan dijatuhkan karena dia menolak korup, dia tidak membiarkan dirinya korup sebagaimana kami menginginkannya.

 [ Panama, 1981 ]
Omar Torrijos, presiden Panama, adalah salah satu orang yang saya suka. Sangat kharismatik. Dia adalah orang yang sangat ingin membantu negaranya. Dan ketika saya mencoba menyuap atau membuatnya korup, 

dia berkata;
"Begini, John" dia memanggil saya Juanito - "Saya tidak membutuhkan uang. Yang saya inginkan adalah negara saya diperlakukan secara adil. Saya ingin AS membayar pada rakyat saya untuk semua kerusakan yang kalian buat disini. Saya ingin posisi dimana saya bisa membantu negara Amerika latin lainnya agar merdeka dan bebas dari semua keburukan yang datang dari Negara anda. Kalian mengeksploitasi kami habis-habisan. Saya ingin Kanal Panama dikembalikan ke tangan rakyat Panama. Itu yang saya mau. Jadi, tinggalkan saya sendiri dan jangan coba menyuap saya."

Itu terjadi tahun 1981, dan bulan Mei  presiden Ekuador Jaime Roldos dibunuh. Omar sangat waspada atas kejadian ini. Ia mengumpulkan semua anggota keluarganya dan berkata;
"Mungkin saya target selanjutnya, tapi tidak mengapa, karena saya telah melakukan yang menjadi tujuan awal saya. Saya menegosiasikan ulang Kanal Panama. Kanal itu akan kembali ke tangan Negara kita"

Dia baru menyelesaikan negosiasi perjanjian dengan Jimmy Carter. Bulan Juni, di tahun yang sama, beberapa bulan sesudahnya, dia juga terbunuh dalam kecelakaan pesawat, tak diragukan lagi ini adalah perbuatan para jackal (pembunuh) dan disponsori CIA.

Salah seorang pengawal keamanan Torrijo memberikan sebuah tape recorder sesaat sebelum dia naik pesawat, Sebuah tape recorder kecil berisi bom.

 [ Venezuela, 2002 ]
Bagi saya ini menarik, bagaimana sistem ini berlangsung dengan cara yang sama selama bertahun-tahun dan bagaimana ketrampilan dan kepintaran para economic hitman makin membaik. Lalu baru-baru ini kami harus menghadapi peristiwa di Venezuela.

Tahun 1998, Hugo Chaves terpilih sebagai presiden, mengikuti barisan panjang presiden sebelumnya yang sangat korup dan menghancurkan ekonomi negara hingga ke dasar. Dan Hugo Chavez terpilih diantara mereka semua.

Chavez sangat menentang Amerika Serikat dan tuntutan utamanya adalah agar minyak Venezuela digunakan untuk membantu rakyat Venezuela. Dan kami di AS tidak menyukainya.

Jadi, pada tahun 2002, kudeta terjadi, dan tanpa diragukan lagi, sebagaimana yang ada di benak sebagian besar orang CIA mendalang kudeta tersebut. Cara memicu kudeta tersebut serupa dengan yang dilakukan Kermit Roosevelt di Iran.Mereka membayar orang untuk turun ke jalan, untuk mengacau, memprotes, mengatakan bahwa Chavez tidak populer.

Anda tahu, jika Anda dapat membuat ribuan orang melakukan itu, TV dapat membuatnya seakan-akan itu terjadi di seluruh pelosok negara dan kekacauan akan mulai menjamur.

Kecuali untuk kasus Chavez, dia cukup cerdas dan rakyat banyak yang mendukungnya belakangnya, sehingga mereka dapat mengatasinya.Ia tetap bertahan sebagai presiden. Dan itu adalah peristiwa yang sangat fenomenal dan langka dalam sejarah Amerika Latin.

[ Irak, 2003]
Irak adalah contoh sempurna bagaimana seluruh sistem bekerja. Jadi, kami sebagai economic hitman berada di garis depan, kami masuk dan berusaha membuat pemerintahan menjadi korup, dan membuat mereka mau menerima pinjaman dalam jumlah besar,

Jika kami gagal, seperti kegagalan saya di Panama dengan Omar Torrijos dan Ekuador dengan Jaime Roldos, karena orang-orang yang menolak dikorup, di baris kedua belakang kami ada agen Jackal. Tugas Jackal adalah menggulingkan pemerintahan atau membunuh.

Dan jika tugas mereka berhasil dan pemerintahan baru muncul, semua akan berjalan sesuai rencana karena presiden baru tahu apa yang akan terjadi kepada dirinya jika dia tidak menurut.

Pada kasus Irak, kedua hal tersebut gagal. Para economic hitman tidak mampu menembus Saddam Husein. Kami mencoba sekuat tenaga, kami menawarkan kesepakatan yang sama dengan yang diterima keluarga Saud di Arab Saudi, tapi dia menolak.

Jadi, Jackal masuk untuk melenyapkannya. Tapi mereka juga tidak mampu melakukannya. Keamanannya ketat sekali. Saddam pernah bekerja untuk CIA. Pernah disewa untuk membunuh Presiden Irak sebelumnya. walau gagal, dia paham sistemnya.

Jadi, tahun 91, kami kirim tentara dan kami lenyapkan militer Irak. Jadi, kami berasumsi bahwa pada titik tersebut Saddam Husein akan muncul sewaktu-waktu. Tentu kami akan melenyapkannya jika saat itu tiba, namun kami tidak menginginkannya. Dia adalah jenis orang kuat yang kami suka.

Dia mampu mengendalikan rakyatnya. Kami pikir dia mampu mengendalikan orang-orang Kurdi, dan menjaga Iran tetap di tempatnya dan terus memompa minyak untuk kami. Dan jika kami berhasil mengendalikan militernya, dia akan muncul. Jadi pada tahun 90an para economic hitman mencoba lagi, tanpa hasil.

Jika mereka berhasil, Saddam pasti masih akan memimpin negaranya. Kami pasti sedang menjual kepadanya semua jet tempur dan apapun yang dia mau, namun para economic hitman ini tidak mampu menjalankan tugasnya, mereka tidak berhasil.

Para Jackals juga  tidak mampu menaklukkannya, jadi, kami kirimkan militer sekali lagi, dan kali ini kami berhasil melaksanakan tugas, lalu menariknya keluar. Selama proses tersebut, kami membuat beberapa kesepakatan yang sangat menguntungkan

Untuk merekonstruksi negara yang kami hancurkan hingga ke dasar. Kesepakatan yang sangat bagus jika Anda adalah pemilik perusahaan konstruksi yang besar seperti Halliburton.

Jadi, Irak menunjukkan tiga tahapan. Para economic hitman gagal. The Jackal gagal. Maka sebagai usaha terakhir, militer digunakan. Dan dengan cara itu kami betul-betul menciptakan imperium, namun kami melakukannya dengan amat sangat halus. Secara rahasia.

No comments:

Post a Comment